Kamis, 20 Juni 2013

Terapi Tahitian Noni Untuk Asmabronkiale di Pekanbaru



Asmabronkiale adalah penyakit saluran napas berupa kontriksi bronkiolus akibat inflamasi kronik yang bersifat reversible yang disebabkan oleh hipersensitivitas bronkiolus.
·         Gejala : Sesak napas → mengiik.
Penyebab : Genetik, Arlegi, Stress dan Infeksi
·         Asma bronkiale adalah penyakit gangguan saluran napas yang ditandai dengan kontriksi bronkiolus yang disebabkan oleh inflamasi kronik yang bersifat reversible akibat hipersensitivitas bronkiolus.
Terapi Tahitian Noni Original/extra/Maxidoid :
·         Inhibisi enzim Cox-2, 5-Lox dan 15-Lox → atasi inflamai saluran napas → atasi sesak.
·         Inhibisi enzim posfordiesterase = PDE.
Akan meningkatkan c.AMP → mengontrol pelepasan lgE dan sekresi histamin menjadi normal.
·         Regulasi INOS ( NO sintase teriduksi ) → produksi NO → vasodilatasi bronkus → sesak reda.
PENYEBAB PENYAKIT ASMA ?
Faktor Pencetus Asma :
1.       Faktor genetikl.
2.       Alergen inhaler : Debu.
3.       Allergen makanan : Ikan.
4.       Oksidan : polutan udara knalpot, asap tembakau, bahana kimia (cat, minyak tanah, bensin dan pengharum).
5.       Infeksi : Virus, bakteri, jamur.
6.       Obat-obatan : Vaksin, penisilin, aspirin, obat anastesi.
7.       Mekanisme pencetus : Tertawa, perubahan suhu tubuh , pengerahan tenaga (lelah)
8.       Stress psikologis.
PATOFISIOLOGI
ALERGEN :
v  Ag I → Saluran napas (bronkiolus) sensitasi sel B → sel plasma sekresi lge (difiksasi oleh Mast sel).
v  Ag II → Salura napas (bronkiolus) → reaksi Ag-Ab(lgE) → sel Mast sekresi.

Mediator Prime :
HISTAMIN, ECF (eosinofil kemotaksis faktor), NCF (Netrofil Kemotaksis Faktor).
·         HISTAMIN → Kontriksi bronkiolus, hipersekresidan edemadinding dalam bronkiolus.
·         ECF & NCF → Sel inflamasi berdatangan → INFLAMASI.
SRS-A (Slow Reacting Subtance – Anapylaxis) leukotrien, Prostaglandin, Tromboksan dan Faktor agregasi trombosit.
→ Meneruskan efek Histamin → sesak berkepanjangan → agregasi trombosit → EOSINOFIL → induksi inflamasi, hipersekresi mukus dan menghambat gerakan silia bronkus → INFEKSI.

Stress & Emosi
Otak (Pusat Emosi)
N. Vagus (Nervus X bersifat non adrenergik)
Parasimpatis
Neropeptida
Otot polos paru (bronkiolus)
Kontriksi dan hipersekresi bronkus
S E S A K

APA GEJALA ASMA ?
Gejala asma ditentukan oleh :
A.      Hipersekresi  → dahak sumbat saluran napas
B.      Edema (inflamasi) bronkiolus
ü  → Batuk-batuk → sesak → mengigil
ü  Lab Alergen : Eosinofil darah meningkat, lgE meningkat.
ü  Lab Non Alergen : Eosinofil dan lgE → Normal
Bila tidak cepat diatasi dapat menjadi → stadium lanjut ini bisa berubah menjadi → STATUS ASMATIKUS : serangan asma yang luar biasa beratnya.

Obat-obatan yang biasanya efektif meredakan serangan, kini tidak ampuh lagi.

Penyebab Status Asmatikus :
Ø  Pemakaian obat-obatan golongan beta 2 adrenergik (spray & inhalasi) dengan dosis tinggi dan waktu lama. Karena obat-obat ini membuat penderita rentan terhadap faktor pencetusnya.
Ø  Penderita kena ISPA/ISPB.
Ø  Faktor pencetus di lingkungan, pola hidup berisiko (stress).

Terapi Tahitian Noni
Fungsi sel diatur oleh :
1.       Gen = Tercapai keadaan homeostatis
2.       Enzim = Tercapai keadaan homeostatis

Tahitian Noni Bioactive Beverage → Mentritmen dengan meregulasi kedua poin di atas dan antioksida.

MEKANISME  KERJA TAHITIAN NONI
1.       Regulasi Gen
Pada proses inflamasi dan proses alergi → transkipsi gen NFkB (Nukleus Faktor Kafa B).
NFkB : Transkripsi gen mediator → proinflamasi & protrombus → ekspresi :

-              Eukosanoid
-              Sitokin
-              Siklus sel
-              Molekul efektor

a.       Regulasi NFkB → oleh iridoid → inhibisi Eukasanoid
b.      Inhibisi Sitokin, Sitokin stimulasi → IL- & TNFa (secara berlebihan) → pemicu inflamasi IL-6 → mediator yang menginduksi Cox-2 secara berlebihan. TNFa → meningkatkan kerusakan jaringan.

Tahitian Noni → Menghambat pelepasan sitokin oleh sel inflamasi. → menghambat TACE (Tumor Necrosis Factor Converting Ezyme)
→ Tidak terbentuk TNFa.

2.       Regulasi Enzim
a)      Inhibisi enzim mikrosomal → Cox-2, 5-Lox dan 15-Lox.
Tahitian Noni Bioactive Beverage : Neoligna, Ligna, Flavonal, Pinoresinol, Skopoletin, Koumarin dan Aromatik Vanili.
b)      Inhibis Enzim Posfordiesterase = PDE.
Inhibisis PDE → Akan meningkatkan c.AMP → mengontrol pelepasan lgE dan sekresi histamin menjadi normal.
c)       Aktivasi reseptor B adrenergik → mengaktivasi enzim adenilil siklase → aktivitas c.AMP → relaksasi otot polos saluran napas.
d)      Regulasi INOS (No Sintase Teriduksi) → aktivasi enzim NO sintase → produksi NO → vasodilatasi bronkus → sesak reda.

BAGAIMANA BILA TERJADI INFEKSI ?
Mekanisme kerja Tahitian Noni bertindak sebagai :
1.       Imunomodulasi
a.       Imun seluler :
Ø  Sel T → aktivasi makrofag
Ø  Limfosit sitotoksis
Ø  Sitokin IL-12 : Aktivasi sel NK (Natural Killer) memacu produksi sel T helper.
b.      Imun humoral → Sel B produksi antibodi.
2.       Antimikroba : Etanol, Metanol, Etil Asetat.
Tahitian Noni sebagai antioksidan mengandung vitamin C dan mineral Mn, ZN, Fe dan Cu untuk menginduksi antioksida dan sel.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar