Ph/WA 0813-8245-8258, Kantor Tahitian Noni Pekanbaru, Agen Tahitian Noni Pekanbaru, Distributor Tahitian Noni Pekanbaru, Jual Maxidoid di Pekanbaru.
Artikel kali ini akan membahas persoalan Diabetes Mellitus dan manfaat Tahitian Noni untuk terapinya.
Pada artikel sebelumnya Kantor Tahitian Noni Pekanbaru telah dibahas tentang penyakit lain dan terapi dengan Tahitian Noni.
Tahitian Noni untuk Diabetes Melitus
Banyak
orang terkesima saat mengetahui bahwa Diabetes
Melitus merupakanpembunuh terbesar ketiga di negara ini setelah
penyakit jantung dan kanker. Untungnya, banyak efek dari diabetes yang dapat
dikendalikan.
Meskipun penyakit itu tidak tersembuhkan, namun
penelitian-penelitian memperlihatkan bahwa dengan mempertahankan kadar gula
seseorang sedemikian rupa mendekati batas normal, maka komplikasi-komplikasi
jangka panjang akibat diabetes melitus seperti serangan jantung, gagal ginjal
dan kebutaan akan dapat dikurangi secara signifikan.
Tubuh penderita diabetes melitus sendiri
tidak mampu untuk mengolah makanan menjadi energi. Inti permasalahannya adalah
kemampuan tubuh dalam memproduksi dan menggunakan hormon insulin secara baik.
Sel Beta dalam pankreas yang memproduksi insulin.
Terdapat
dua jenis diabetes: Tipe I dan II
Pada diabetes Tipe I, tubuh hanya sedikit atau bahkan tidak
mampu memproduksi insulin. Kondisi ini sering disebut
sebagai diabetes kaum muda karena biasanya muncul pada
usia muda dan lebih akut.
Pada diabetes tipe II, tubuh mampu memproduksi insulin secukupnya
(bahkan lebih dari cukup). Namun insulin yang diproduksi tidak
dapat diserap oleh sel tubuh untuk memecah gula menjadi energi.
Pada diabetes tipe II, tubuh juga mengalami masalah dalam menggunakan lemak dan
protein secara baik. Dari semua jenis diabetes, hampir 90% adalah diabetes tipe
II. Kondisi ini sering disebut sebagai diabetes “usia-lanjut”.
Gejala-gejala dari
kedua tipe diabetes tersebut serupa. Yang paling umum antara lain: kekurangan
energi, mudah lapar, sering buang air kecil, rasa haus yang berlebihan,
pandangan yang kabur, mual, rasa sakit di bagian perut, ketidaknyamanan dan
merasa lemah. Tipe I sering dikaitkan dengan turunnya berat badan. Sedangkan
tipe II sering dikaitkan dengan penambahan berat badan.
Meskipun
kita tahu bahwa diabetes dalam berbagai situasi adalah penyakit keturunan namun
para ilmuwan tidak mengetahui dengan pasti penyebabnya. Kemungkinannya karena
sistem endokrin dan kekebalan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik.
Riset
memperlihatkan bila sistem kekebalan tubuh mulai berbalik menyerang diri
sendiri – kemungkinan karena gangguan otoimunitas – maka sel beta dalam
pankreas akan rusak atau setidaknya jumlah sel beta yang berfungsi dengan baik
akan berkurang. Hal ini tentu akan mempengaruhi jumlah, kemurnian dan
efektifitas dari insulin dalam tubuh. Namun bila sistem kekebalan tubuh sanggup
menghalau serangan tersebut, maka integritas dari insulin tubuh akan dapat
dipertahankan.
Serangkaian
tes yang ada saat ini telah memungkinkan untuk mendeteksi kegagalan
antibodi-antibodi dalam darah sejak dini pada orang-orang yang menunjukkan
gejala terserang diabetes. Pada beberapa orang dewasa, antibodi-antibodi yang
merusak ini dapat muncul bertahun-tahun sebelum gejala-gejala diabetes timbul.
Jenjang
waktu ini disebut sebagai ”tahap pre-diabetes”. Tahapan ini juga ditemui pada
penyakit-penyakit gangguan endokrin lainnya seperti Hashimoto’s Thyroiditis dan
penyakit Addison (kekurangan adrenalin). Gabungan dari keduanya dikenal sebagai
Sindrom Schmidt.
Pada
tahun 1960-an, Dr. Neil Solomon berada di Fakultas Kedokteran di John Hopkins
Medical School dan menjadi anggota tim medis yang melakukan penelitian atas
Sindrom Schmidt. Tim ini terdiri dari ahli-ahli medis ternama dari Rumah Sakit
John Hopkins seperti mendiang Dr. A.M. Harvey, Ketua dan Profesor di Departemen
Pengobatan; Dr. Ivan L. Bennett, Ketua dan Profesor di Deaprtemen Patologi; Dr.
Charles C. Carpenter, Ketua Rsidensi Pelayanan Medis Osler di Rumah Sakit John
Hopkins; dan yang lainnya.
Tim di
atas menemukan bahwa pasien penderita Sindrom Schmidt ini tidak hanya mempunyai
antibodi-antibodi yang menyerang kelenjar adrenal dan thyroid, namun juga menyerang
sel beta dalam pankreas yang memproduksi insulin. Kami telah menerbitkan
jurnal-jurnal medis yang menunjukkan hubungan antara antibodi dengan adrenal,
thyroid dan pankreas.
Solomon
percaya salah satu efek TAHITIAN NONI BIOACTIVE BEVERAGE mampu mengatur
kesehatan sistem kekebalan tubuh, baik dengan meningkatkan kinerja sistem yang
telah berjalan dengan baik maupun dengan merangsang komponen-komponen dalam
sistem kekebalan tubuh yang lamban dalam bereaksi. Sebagai tambahan, seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, TNBB dipercaya sanggup memperkuat dan
mempertahankan struktur selular. Hal tersebut dapat dicapai dengan noni juice
bertindak sebagai adaptogen yang akan membantu ”sel yang sakit” untuk
menyembuhkan dirinya sendiri. Dalam kasus diabetes melitus, maka noni akan
membantu sel-sel beta dalam pankreas yang tidak berfungsi atau membantu sel-sel
tubuh yang tidak berhasil dalam usaha mereka untuk menerima dan menggunakan
glukosa dalam darah.
Selain itu, mengonsumsi jus noni juga dapat membantu meringankan
gejala-gejala diabetes melalui kemampuannya untuk merangsang produksi
scopoletin dalam tubuh dan produksi nitric oxide secara tidak langsung.
Keduanya merupakan faktor penting dalam meredakan gejala-gejala seperti
peredaran darah dan penglihatan yang kurang baik.
Karena
asupan gula – meskipun itu gula alami – sangat penting untuk diawasi dalam pola
makan penderita diabetes, perlu dicatat bahwa 120 cc Tahitian Noni setara
dengan satu macam buah. Suatu aturan umum bagi penderita diabetes adalah dengan
mengonsumsi TNBB secara bertahap.
Namun
yang perlu diingat karena Noni Tahitian adalah
makanan alami, kecil kemungkinannya noni akan mengubah kadar gula dalam darah
dibandingkan dengan jus buah lainnya. Mencatat kadar gula dalam darah setiap
hari merupakan cara yang baik untuk memonitor bila terjadi suatu perubahan.
Sebagai rekomendasi, catatlah kadar gula darah anda pada pagi hari (gula puasa)
dan pada sore hari (sekitar pukul 16.00). Catatan ini akan memperlihatkan
bagaimana tubuh anda mengolah gula dan merespon terhadap TNBB atau apapun yang
anda makan.
Mohon
dicatat bagi penderita diabetes I untuk tidak menggantikan suntikan insulin
dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage. Mereka dapat mengurangi
jumlah suntikan insulin.
Untuk pemesanan hubungi Kantor Tahitian Noni Pekanbaru:
Ibu Tina
Ph/WA 0813-2800-2004
Proses pembayaran dianggap sah apabila ditransfer langsung ke rekening Morinda berikut:
A.n: PT Morinda Independen
Bukti transfer wajib dikirimkan melalui
Email: csmorindaindependen@gmail.com
Morinda atau Kantor Tahitian Noni Pekanbaru tidak menjual produknya secara bebas. Morinda atau Kantor Tahitian Noni Pekanbaru menjual Tahitian Noni dan lainnya secara langsung atau terpusat.
Pastikan produk yang Anda beli asli dan resmi hanya melalui Kantor Tahitian Noni Pekanbaru yang terdaftar, bukan melalui Apotek, Toko Obat atau Toko E-commerce (Tokopedia, Lazada, dll)